Rabu, 20 Januari 2021

🌻 SPIRIT TAHAJUD (356) 2212🌻 Ibu : Sosok Wanita Penuh Inspiratif.

 🌻 SPIRIT TAHAJUD (356) 2212🌻


Ibu :  Sosok Wanita Penuh Inspiratif.


✍️ Hai Manusia, hormati ibumu,

yang melahirkan dan membesarkanmu. 

Darah dagingmu dari air susunya. 

Jiwa ragamu dari kasih sayangnya. 

Dialah manusia satu-satunya

yang menyayangimu tanpa ada batasnya.🌿


👉 Satu bait lirik lagu yang berjudul ‘Keramat’ karya Rhoma Irama ini selalu mengingatkan kita akan sosok wanita yang begitu mulia kedudukannya di sisi Allah. Begitunya mulianya sosok wanita itu, Rasulullah saw. pun selalu mengingatkan agar kita harus memperlakukan dirinya dengan sebaik-baiknya, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu , Beliau berkata: ”Telah datang seorang laki-laki kepada Rasulullah  Saw. dan bertanya : ”Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berhak untuk aku perlakukan dengan baik ?” Beliau menjawab : ”Ibumu“ Kemudian laki-laki itu  bertanya lagi:  ”Kemudian siapa ? “beliau menjawab: ”Ibumu“. Kemudian laki-laki itu bertanya lagi: ”Kemudian siapa ? “Beliau menjawab: ”Ibumu“. Kemudian laki-laki itu bertanya lagi: ”Kemudian siapa ? “Rasulullah menjawab: ”Kemudian ayahmu.” (HR. Bukhori 5971 dan Muslim 2547)💐


👉 Siapakah Sosok Ibu di Mata Kita? Siapa yang tidak mengenal namanya? Bahkan saat namanya disebut, wajah seseorang yang selama ini mengasuh kita akan seketika muncul dalam pikiran. Begitu besarnya pengorbanan seorang ibu, karena dialah yang mengandung, melahirkan, mengasuh dan membesarkan kita dengan penuh cinta, kasih dan sayang. 🌹


👉 Betapa besarnya jasa ibu, sampai-sampai ada ungkapan kalau kita takkan pernah bisa membalas kontan semuanya. Apa yang kita berikan hanya seujung kuku dari segunung hal yang telah diberikannya pada kita. Ibu mengandung dalam keadaan lemah dan bertambah lemah. Alasan kenapa sampai surga yang begitu indah dan tak ada bandingannya di dunia itu ada di kaki ibu, adalah karena mereka kita ada, bukan bim salabim. Mereka harus bersusah payah membawa beban berat dalam waktu yang sangat lama.


Mengandung atau hamil itu sangat menyusahkan dan ibu melakukannya dengan wajah bahagia. Allah Ta’ala berfirman,


وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ


“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu” (QS. Lukman: 14).🙏


👉 Sejujurnya, ibu merasakan beban yang luar biasa beratnya saat mengandung. Pernahkah kamu membayangkan bagaimana rasanya seorang ibu mengandung selama 9 bulan, Ia tidak akan bisa tidur tengkurap, kenyamanannya saat tidur terganggu hanya untuk memastikan bahwa janinnya tidak tertekan, belum lagi kondisi mual-mual yang sering ia rasakan pasca masa-masa kehamilan. Inilah di antara alasan kenapa kita mesti berbakti pada orang tua karena kesusahan yang ia hadapi ketika mengandung kita (Lihat Taisir Al Karimir Rahman, 648).🙏


👉 Salah satu gambaran kasih ibu terlihat dari bagaimana ia mempertaruhkan nyawanya ketika sedang melahirkan kita ke dunia. Pernahkan kamu membayangkan bagaimana rasa sakit yang diderita oleh seorang ibu pada detik-detik ia melahirkan kita. Ibu juga rela terbangun di tengah malam, karena rasa was-was dan cemas dengan bayinya  meski ia merasa sangat ngantuk dan lelah, ibu akan tetap menjaga kita dan berharap anaknya tumbuh dengan baik. Kasih sayang ibu juga terpancar di saat-saat kita sedih. Terkadang dalam hidup, kita menghadapi kondisi terburuk, entah dengan kekecewaan atau hal-hal yang membuat kamu merasa lemah dan tak berdaya. Di saat-saat seperti inilah kita akan segera merindukan ibu atau menginginkan diri kita berada dalam dekapannya, karena tiada yang lebih hangat dari dekapan kasih ibu.🌷


👉 Jika kita telah mengetahui bagaimana seorang ibu telah mengasuh kita dan bagaimana susahnya mereka siang dan malam menjaga kita, maka hendaklah kita sebagai seorang anak selalu berbuat baik dan membalas kebaikan ibu kita. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,


وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا


“Dan ucapkanlah: “Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil” (QS. Al Isro’: 24). 


Oleh karenanya dalam nasehat Lukman yang kita bahas, Allah Ta’ala berfirman,


أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ


“Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu” (QS. Lukman: 14). 

Siapa yang membalas kebaikan orang tua dengan berbuat baik padanya, maka Allah pun akan membalasnya di hari kiamat kelak (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 11: 53-54).🙏


✍️ Begitulah landasan anjuran berbakti kepada ibu telah kuat, para anak pun tak luput dari ganjaran pahala jika berbakti. Imam Hasan Al-Bashri bahkan pernah memberikan predikat pahala lebih tinggi membahagiakan ibu oleh anak, daripada pahala melaksanakan ibadah haji yang sunnah. Hal itu sebagaimana yang dijabarkan dalam kitab Athayib Al Jana. Saat itu Hisyam bertanya kepada Imam Hasan Al-Bashri ketika dirinya gamang memilih antara belajar Al-Quran dan di saat bersamaan sang ibu menunggunya untuk makan bersama. Hal ini kemudian dikonsultasikan Hisyam kepada Imam Hasan Al-Bashri. Maka, beliau pun menjawab: "Makanlah bersama ibumu, sesungguhnya membahagiakan hati ibumu itu lebih utama daripada (pahala) haji yang sunnah”. Berbuat baik kepada orang tua kita terutama ibu telah diingatkan berkali-kali dalam Al-Qur’an, demikian juga Rasulullah SAW mengingatkan dalam sabdanya : "Ridha Allah terletak pada ridha kedua orang tua". 🙏🙏🙏

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI

PENGHITUNGAN JAM KURIKULUM MERDEKA

  https://nihayatulamal.sch.id/berita-struktur-kurikulum-merdeka-tingkat-madrasah-ibtidaiyah-mi.html Struktur Kurikulum Merdeka Tingkat Madr...