Kamis, 28 Januari 2021

RPP SILABUS 2018

 https://drive.google.com/drive/folders/1h3D1LUsCg_9n1QpvQ1bmg0NhN0hX_Y5I?fbclid=IwAR3rRsNH9DCHceg8tSysfv7AtfNWWNwkwWbabAQIGRz2NkriYLsF74_xo8Ahttps://drive.google.com/drive/folders/1h3D1LUsCg_9n1QpvQ1bmg0NhN0hX_Y5I?fbclid=IwAR3rRsNH9DCHceg8tSysfv7AtfNWWNwkwWbabAQIGRz2NkriYLsF74_xo8A

Ringkasan materi PJOK kelas 6 SD

 Rangkuman pelajaran PJOK kelas 6 SD dibawah ditulis berdasarkan buku pedoman belajar Pendidikan Jasmanai Olahraga dan Kesehatan (PJOK) atau Penjasorkes yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Berikut rangkuman pelajaran PJOK kelas 6 SD selengkapnya.

Rangkuman Pelajaran PJOK Kelas 6 SD,rangkuman pjok kelas 6,rangkuman materi penjaskes kelas 6,rangkuman materi penjas kelas 6,rangkuman penjaskes kelas 6,rangkuman penjaskes kelas 6 semester 2,rangkuman penjaskes kelas 6 semester 1,rangkuman penjas kelas 6,rangkuman penjaskes kelas 6 sd,rangkuman penjas kelas 6 semester 1,rangkuman penjas kelas 6 semester 2,rangkuman materi penjas kelas 6 sd,rangkuman materi penjaskes kelas 6 sd,ringkasan materi penjaskes kelas 6,ringkasan penjaskes kelas 6,ringkasan materi penjaskes kelas vi

Rangkuman Pelajaran PJOK Kelas 6 SD

Bab 1 Permainan Softball

  1. Permainan softball diciptakan tahun 1987 oleh seorang Amerika bernama George Hancock.
  2. Pukulan dalam softball, adalah pukulan ke bawah, pukulan menyusur tanah/mendatar, dan pukulan melambung jauh ke belakang.
  3. Ada beberapa macam lemparan, yakni  melempar bola rendah, melempar bola lurus, dan melempar bola tinggi.
  4. Satu inning adalah kesempatan regu dalam satu kali jaga dan satu kali memukul.

Bab 2 Bola Voli

  1. Pencipta bola voli adalah William C. Morgan pada tahun 1895 di Amerika Serikat.
  2. Gerak dasar dalam voli adalah teknik servis dari bawah, teknik passing bawah, dan teknik passing atas.
  3. Induk organisasi bola voli di Indonesia adalah PBVSI.
  4. Jumlah pemain dalam satu tim bola voli adalah 11 orang.

Bab 3 Atletik

  1. Jarak yang dilombakan lari bersambung adalah 4 x 100 m  dan 4 x 400 m.
  2. Dalam perlombaan lari estafet, setiap regu terdiri atas 4 pelari.
  3. Lompat tinggi yang sering digunakan adalah gaya straddle.
  4. Dua gaya dalam tolak peluru, yakni:  menyamping dan membelakangi.

Bab 4 Kebugaran Jasmani

  1. Postur tubuh setiap anak berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh faktor makanan, keturunan dan ekonomi.
  2. Berat badan dan tinggi badan harus seimbang.
  3. Latihan-latihan untuk memperbaiki postur antara lain:
    a. Push up
    b. Sit up
    c. Back up
    d. Naik turun tangga
  4. Cacat jasmani bukan bawaan dapat diperbaiki dengan beberapa latihan kebugaran.

Bab 5 Senam

  1. Berguling atau roll ada 3 yaitu: depan, belakang, dan samping.
  2. Variasi awalan dalam berguling antara lain; posisi melihat melalui kaki, sikap jongkok, sikap lilin, dan sikap menyudut.
  3. Berguling ke belakang dapat dilakukan dengan sikap lilin atau duduk.
  4. Berguling ke samping dapat dilakukan dengan alat bantu balok.
  5. Handstand adalah berdiri dengan dua tangan.

Bab 6 Senam Ritmik

  1. Senam ritmik adalah perpaduan berbagai bentuk gerakan. Senam ritmik diiringi irama, misalnya dengan tepuk tangan, ketukan, dan nyanyian musik.
  2. Tujuan senam ritmik adalah menyalurkan rasa seni atau rasa keindahan atau untuk membina dan meningkatkan seni gerak.
  3. Perbedaan senam ritmik dengan senam lain, adalah senam ritmik lebih menekankan irama, kelentukan tubuh, dan kontinuitas gerakan.
  4. Senam irama dapat dilakukan secara perorangan dan kelompok.
  5. Gerakan senam irama akan kelihatan indah dan harmonis jika dilakukan dengan benar dan kompak.

Bab 7 Budaya Hidup Sehat

  1. Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat berbahaya.
  2. NAPZA yaitu singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya.
  3. Jenis narkoba: heroin, morfin, ganja, shabu-shabu, ekstasi, kokain, alkohol, dan lainnya.
  4. Sakaw adalah rasa sakit luar biasa bila pemakaian narkoba dihentikan.
  5. Overdosis adalah pemakaian narkoba yang melebihi batas kemampuan daya tahan tubuh.

Bab 8 Sepak Bola

  1. Sepak bola termasuk permainan dengan menggunakan bola besar yang banyak digemari oleh semua kalangan masyarakat. Sepak bola dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan anak.
  2. Pada sepak bola terdapat teknik-teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain sepak bola.
  3. Teknik dasar sepak bola di antaranya adalah teknik menendang, teknik mengoper, dan teknik mengontrol bola.
  4. Teknik menendang bola dilakukan setelah gerakan menggiring bola lalu mengontrolnya dan melihat kawan yang akan dituju.
  5. Teknik tendangan ke belakang memang agak sulit, namun jika pemain mau berlatih dengan tekun, maka akan dapat melakukan teknik tersebut.
  6. Bermain bola dengan peraturan yang dimodifikasi, peraturan disederhanakan. Jumlah pemain dikurangi. Lapangan diperkecil, dan waktu tiap babak dikurangi.

Bab 9 Bola Bakar

  1. Bola bakar disebut juga slag ball.
  2. Alat permainan bola bakar, yakni  bola, kayu, tiang hinggap, nomor dada, papan penghangus.
  3. Cara melampar bola dalam permainan bola bakar ada 3 yaitu:
    a. lemparan atas
    b. lemparan mendatar
    c. lemparan bawah

Bab 10 Atletik

  1. Teknik pergantian tongkat estafet dibedakan menjadi dua yaitu pergantian tongkat tanpa melihat dan pergantian tongkat dengan melihat.
  2. Teknik memegang tongkat estafet harus cermat agar tidak jatuh.
  3. Pelari pertama harus dipilih pelari yang memiliki start baik dan memiliki kemahiran lari di tikungan dan pelari tercepat pertama.
  4. Pelari kedua harus pelari yang memiliki tanggung jawab besar pelari dengan daya tahan sebagai pelari 200 m dan pelari yang kurang mahir di tikungan.
  5. Pelari ketiga harus pelari yang memiliki tanggung jawab besar, memiliki kemahiran di tikungan, dan memiliki daya tahan sebagai pelari 200 m.
  6. Pelari keempat harus dipilih dari pelari tercepat pertama dan kedua pelari yang memiliki daya juang besar.
  7. Gaya dalam lompat tinggi, yaitu gaya Straddle dan Flop.
  8. Gaya guling perut atau straddle muncul tahun 1956. Seorang atlet bernama Charlie Dumas berhasil memenangkan olimpiade di Australia tahun 1956 dengan ketinggian 2,12 m.
  9. Gaya tolak peluru yaitu Ortodoks dan O’Brien.

Bab 11 Memelihara Kondisi Kesehatan 1

  1. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
  2. Kesehatan dapat terwujud jika kita menjaga kesehatan tubuh.
  3. Sikap hidup sehat untuk menjaga kondisi kesehatan antara lain sebagai berikut.
    a. Mengonsumsi makanan sehat
    b. Mandi dua kali sehari
    c. Menjaga kebersihan tangan, kaki, dan rambut
    d. Istirahat yang cukup
    e. Berolahraga
  4. Latihan peregangan untuk menghindari terjadinya cedera ketika melakukan olahraga.
  5. Kebugaran jasmani dapat dilatih dengan berbagai latihan fisik seperti push up, sit up, pull up, dan menggendong teman

Bab 12 Senam II

  1. Senam atau gymnastic merupakan suatu latihan yang dilakukan untuk meningkatkan pengembangan fisik melalui latihan tubuh.
  2. Senam berasal dari kata Yunani (gymnos yang berarti telanjang).
  3. Dalam senam ini terdiri atas pemanasan, latihan inti, dan pendinginan.
  4. Organisasi senam tingkat nasional adalah Persani singkatan dari Persatuan Senam Indonesia.
  5. Tujuan senam di sekolah
    1. Meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru
    2. Memperbaiki penampilan karena setiap gerakan dibuat untuk membuat mengencangkan dan membentuk otot beberapa bagian tubuh tertentu antara lain pinggul, paha, pinggang, perut, dada, lengan, dan kaki.
  6. Gerakan meroda merupakan latihan dengan tumpuan tangan yang dilakukan secara bergantian yang singkat, selain itu ada saat posisi badan yang terbalik (kepala berada di bawah).
  7. Manfaat gerakan piramida beregu adalah:
    – Meningkatkan kerjasama dalam kelompok.
    – Mengembangkan kemampuan gerak keseimbangan dan kekuatan.
    – Menambah kegiatan inti atau penutup yang menyenangkan bagi peserta.

Bab 13 Senam Ritmik

  1. Gerakan dasar ritmik; meliuk, melempar, membungkuk, dan menekuk
  2. Tujuan senam ritmik adalah untuk menyalurkan rasa seni atau rasa keindahan atau untuk membina dan meningkatkan seni gerak.
  3. Hitungan dalam gerakan ritmik sampai hitungan ke delapan.
  4. Gerak senam ritmik dapat dilakukan dengan cara bergerak di tempat dan berpindah tempat.

Bab 14 Renang Gaya Dada

  1. Renang gaya dada merupakan bentuk renang yang paling banyak digunakan untuk pertandingan maupun menolong orang.
  2. Teknik gaya dada
    a. Posisi tubuh
    b. Gerakan lengan
    c. Gerakan tungkai
    d. Gerakan ambil napas
    e. Gerakan koordinasi lengan, tungkai, dan napas
  3. Pembelajaran teknik renang gaya dada
    a. Gerakan meluncur
    b. Belajar gerak lengan
    c. Belajar gerak dasar kaki
    d. Belajar gerak dasar mengambil napas
    e. Koordinasi gerak gaya dada
  4. Dasar-dasar keselamatan di air.
    a. Melakukan pemanasan sebelum berenang
    b. Jangan bercanda di kolam renang
    c. Jika belum mahir berenanglah di tempat yang dangkal

Bab 15 Penjelajahan dan Perkemahan di Alam Bebas

  1. Berkemah adalah aktivitas di alam bebas dengan menggunakan tenda.
  2. Manfaat berkemah adalah melatih untuk mandiri, mengagumi ciptaan Tuhan.
  3. Penjelajahan artinya suatu perjalanan dengan berjalan kaki yang diikuti dengan permainan atau petualangan.
  4. Manfaat penjelajahan adalah dapat mengetahui jumlah penduduk, mata pencaharian, agama yang dianut masyarakat, sekolah atau pesantren dan yayasan yang ada di lingkungan tersebut, keadaan kesehatan dan kemampuan sosial penduduk.
  5. Hal-hal yang harus dilakukan dalam penjelajahan:
    a. Membaca peta – Skala dan jarak – Luas bagiannya
    b. Menggunakan kompas menentukan utara selatan
  6. Perlengkapan berkemah: tongkat kayu/bambu, tali pramuka, sarung tangan, pluit, topi, sepatu karet. Alat tulis, P3K, air minum, dan jas hujan.
  7. Tahap penjelajahan: persiapan, pemberangkatan, penjelajahan.
  8. Keterampilan penjelajahan: membaca peta, kompas, menentukan skala, menentukan arah.

Bab 16 Budaya Hidup Sehat

  1. Narkoba adalah narkotik dan obat-obat berbahaya.
  2. Cara menghindari narkoba sebagai berikut.
    a. Katakan ”tidak” untuk narkoba
    b. Mendapatkan informasi cukup tentang bahaya narkoba
    c. Berteman dengan orang yang baik
    d. Menghindari rokok
  3. Pelecehan seksual dapat kita artikan sebagai tindakan asusila yang dilakukan pada organ tubuh yang berkaitan dengan seksual.
  4. Adapun cara menghindarinya ada beberapa hal, di antaranya;
    a. berpakaian yang sopan,
    b. hindari tempat yang sepi dan rawan kejahatan,
    c. jangan bersikap manja atau genit,
    d. jangan mudah tergoda atau terbujuk rayuan orang lain,
    e. berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Selasa, 26 Januari 2021

SUNAN AMPEL-MAULANA MALIK IBRAHIM (bab I)

 

Ringkasan Materi SKI 6 Sunan Ampel



sunan ampel

Sunan Ampel

Sunan Ampel adalah anggota walisongo kedua setelah Sunan Maulana Malik Ibrahim. Dengan mempelajari biografi Sunan Ampel, kita termotivasi untuk menyerukan kebaikan dan kebenaran sepanjang hidup kita. Karena perjuangan dakwah Sunan Ampel menginspirasi dan memotivasi dengan kesuksesan beliau dalam mendidik masyarakat yang semula rusak moralnya menjadi baik kembali dan hidup sesuai dengan tatanan ajaran Islam.

Riwayat dan Silsilah Sunan Ampel

Silsilah Sunan Ampel bersambung kepada Rasulullah SAW melalui jalur Husein putra dari Ali Bin Abi Thalib dengan Fatimah Az-Zahra. Beliau adalah putra dari Sunan Maulana Malik Ibrahim dengan Dewi Candrawulan. Itu Artinya beliau adalah cucu dari Syaikh Jumadil Kubro dari jalur ayahnya dan cucu Raja Champa dari jalur ibunya.

 

Beliau lahir di Champa pada tahun 1401 Masehi. Dan diberi nama lengkap Sayyid Ali Rahmatullah atau biasa dipanggil dengan Raden Rahmat. Tumbuh besar di Champa selanjutnya menikah dengan Putri Bupati Tuban Arya Teja bernama Nyai Ageng Manila. Dan memiliki putra yang kelak menjadi anggota walisongo yaitu Raden Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang) dan Raden Qosim/Syarifuddin (Sunan Drajat).

 

Pada tahun 1481 Masehi beliau wafat dan dimakamkan di sebelah selatan Masjid Ampel Surabaya.

 

Perjuangan dakwah Sunan Ampel

Dakwah Sunan Ampel di Jawa dimulai atas permohonan Raja Majapahit Brawijaya Kertabumi. Raja Brawijaya Kertabumi memohon bantuan kepada Sunan Ampel untuk memperbaiki kerusakan moral rakyat majapahit yang semakin hari semakin parah.

 

Raja Brawijaya meminta bantuan Sunan Ampel ini atas usulan dari istrinya yang bernama dewi dwarawati yang merupakan adik kandung dari dewi candrawulan. Ini artinya Raja Brawijaya dan Dewi Dwarawati adalah paman dan bibi dari Sunan Ampel itu sendiri.

 

Adapun kerusakan moral yang sedang merebak di bumi majapahit saat itu adalah perilaku masyarakatnya mulai dari para bangsawan sampai dengan rakyat kecil yang memiliki hobi “molimo”. Molimo adalah main (judi), mendem (mabuk), maling (mencuri), madat (mencandu narkoba), dan madon (berzina).

 

Setelah Sunan Ampel tiba di majapahit oleh raja brawijaya diberikan tanah wilayah yang berada di ampel surabaya. Kemudian Sunan Ampel berangkat ke Ampel Surabaya dengan membawa 300 kepala keluarga dari Pusat Pemerintahan Majapahit yang berada di Trowulan Mojokerto saat ini.

 

Di dalam perjalanan Sunan Ampel memulai dakwahnya dengan mengenalkan akhlak mulia sebagai ajaran agama Islam. Beliau juga membagi-bagikan kipas dari rumput yang bermanfaat untuk pengobatan. Masyarakat yang merasakan manfaatnya dengan suka rela mengikuti ajaran Islam dan mengucapkan kalimat shahadat. Dan untuk yang tidak mau masuk Islam juga tidak ada paksaan.

 

Di dalam perjalanan ketika sampai di Desa Kembang Kuning, Sunan Ampel mendirikan masjid pertama kali di Jawa. Masjid tersebut diberi nama masjid “RAHMAT”. Beliau mengikuti cara dakwah Rasulullah Saw ketika hijrah ke Madinah di perjalanan mendirikan Masjid Quba sebagai masjid pertama kali yang didirikan oleh Rasulullah Saw.

Strategi dakwah Sunan Ampel

Ketika sudah tiba di Ampel Surabaya, langkah strategi yang dilakukan oleh Sunan Ampel adalah:

  1. Membangun masjid ampel
  2. Membangun pesantren yang diberi nama ”AMPELDENTA”
  3. Melakukan kaderisasi ulama dan muballigh
  4. Menyerukan amar ma’ruf nahi munkar, terutama untuk meninggalkan kebiasaan “molimo”, dengan membuat falsafah ajaran yang biasa disebut dengan “Moh Limo”, yaitu :
  5. Moh maih artinya tidak mau berjudi
  6. Moh ngombe, artinya tidak mau mabuk-mabukan
  7. Moh maling, artinya tidak mau mencuri/merampok
  8. Moh madat, tidak mau mencandu narkoba
  9. Moh madon, tidak mau berzina atau melakukan prostitusi

Julukan Sunan Ampel

Di dalam berdakwah dan mengajarkan agama Islam Sunan Ampel mendapatkan julukan karena jasa dan prestasinya yang luar biasa. Di antaranya:

  1. Bapaknya para wali, karena banyak dari putra dan murid beliau yang menjadi wali, ulama, muballigh yang mumpuni dan berhasil dalam berdakwah.
  2. Mufti se-tanah Jawa, Sunan Ampel adalah rujukan utama dari berbagai permasalahan agama yang dihadapi ulama-ulama di Jawa.
  3. Penasehat Kerajaan Majapahit, kekaguman Raja Brawijaya terhadap keluasan ilmu dan kebijaksanaan Sunan Ampel membuat raja majapahit sering berkonsultasi kepadanya.
  4. Perancang berdirinya kerajaan Islam pertama di Jawa, seiring melemahnya kekuatan majapahit maka Sunan Ampel merancang berdirinya kerajaan Islam Demak dan menjadikan Raden Patah Putra Raja Brawijaya yang menjadi murid dan menantunya sebagai raja pertama.

Nilai positif/keteladanan dari Sunan Ampel

  1. Tidak memaksa orang lain untuk masuk Islam,
    Beliau sangat menghargai dan toleran terhadap pemeluk agama lain. Beliau tidak mengkafir-kafirkan umat lain yang tidak mau masuk Islam. Namun dengan sikap tersebut justru membuat kagum masyarakat dna akhirnya justru memilih masuk Islam.
  2. Kreatif dalam seni dan bahasa sebagai media dakwah,
    Sunan Ampel banyak menggunakan pendekatan karya seni dan bahasa sebagai media dakwah. Di antaranya adalah mengubah istilah-istilah bahasa seperti shastri menjadi santri, mushola menjadi langgar, atap masjid yang mirip dengan pura. Termasuk karya beliau yang berupa huruf “PEGON”, yaitu tulisan arab yang berbunyi aksara Jawa jika dibaca.

  3. Pandai bergaul dengan masyarakat,
    selalu mengedepankan toleransi dan tidak membeda-bedakan tingkat masyarakat.

  4. Berilmu dan bijaksana,
    Rajin memperdalam ilmu, sehingga membuat perilakunya menjadi sangat bijaksana. Karena beliau bisa memahami segala permasalahan termasuk jalan keluarnya. Sehingga apabila mengambil keputusan selalu melegakan dan adil.

Jasa Sunan Ampel yang sangat besar terhadap perkembangan ajaran Islam di pulau Jawa, membuat nama beliau diabadikan sebagai nama perguruan tinggi Islam di surabaya bernama UIN Sunan Ampel Surabaya.

Sunan Maulana Malik Ibrahim (bab I)

 

Ringkasan Materi SKI 6 Sunan Maulana Malik Ibrahim



Ringkasan Materi SKI 6 Sunan Maulana Malik Ibrahim

 

Walisongo

Sunan Maulana Malik Ibrahim dikenal sebagai penyebar agama Islam pertama di Jawa. Dan beliau adalah wali pertama dari majelis dakwah yang diberi nama Walisongo. Adapun Walisongo artinya waliyullah yang berjumlah sembilan orang sebagai penyebar agama Islam periode awal di tanah Jawa.

Riwayat dan Silsilah Sunan Maulana Malik Ibrahim

Silsilah Sunan Maulana Malik Ibrahim adalah putra dari Syaikh Jumadil Kubro yang berasal dari Samarkand, Persia (Asia Tengah). Beliau lahir pada tahun 1350 Masehi dan memiliki saudara laki-laki bernama Maulana Ishaq.

Kemudian Sunan Maulana Malik Ibrahim menikah dengan anak Raja Champa bernama Dewi Chandrawulan. Lalu dari pernikahan tersebut lahirlah seorang putra yang bernama Raden Rahmat yang di kemudian hari juga menjadi anggota walisongo. Adapun Negeri Champa saat ini dikenal dengan negara Thailand.

Setelah menetap di Champa selama 13 tahun, Maulana Malik Ibrahim berpamitan kepada Raja Champa untuk berdakwah ke pulau Jawa. Beliau diijinkan berangkat dengan diberi perbekalan yang cukup besar mulai dari kapal, sembako dan juga 40 orang pasukan pilihan lengkap dengan persenjataan.

Hal tersebut dilakukan karena kekhawatiran raja karena pulau Jawa saat itu berada di bawah kekuasaan majapahit yang sangat terkenal kebesaran dan ketegasan para rajanya.

Beliau menginjakkan kaki di tanah Jawa untuk memulai dakwahnya pada tahun 1392 masehi. Daerah yang pertama kali dituju adalah Desa Sembalo, Leran, Gresik, Jawa Timur. Sedangkan kondisi masyarakat Gresik pada waktu itu cukup memprihatinkan.

Di antara keprihatinan yang ada adalah kemiskinan, kepercayaan animisme dan dinamisme yang kuat, dan Ajaran Hindhu yang mendominasi terutama adanya kasta (kelas dalam masyarakat).

Adapun kasta yang ada dalam masyarakat hindhu terdiri dari :

  1. Kasta brahmana, yaitu kelompok agamawan atau brahmana yang menjadi kasta tertinggi.
  2. Kasta kstaria, yaitu kelompok bangsawan atau anggota kerajaan.
  3. Kasta waisya, yaitu kelompok masyarakat menengah yang hidup berkecukupan, terdiri dari kelompok tuan tanah, saudagar dan pemuka-pemukaa masyarakat.
  4. Kasta sudra, yaitu kelompok terbawah yang terdiri dari para buruh yang menggantungkan ekonominya dari bekerja upahan kepada kasta di atasnya.

Strategi Dakwah Sunan Maulana Malik Ibrahim

Dalam berdakwah Sunan Maulana Malik Ibrahim memulai strategi dengan melakukan hal-hal sebagai berikut :

  1. Berdagang sembako, beliau menjual sembako dengan harga murah, kualitas bagus dan tidak membedakan darimana asal kastanya, semua dilayani dnegan baik dan ramah.
  2. Bercocok tanam, beserta rombongan mengajarkan kepada masyarakat cara bercocok tanam yang baik supaya hasil panennya melimpah.
  3. Membuka pengobatan gratis, mengobati masyarakat yang sakit dengan metode pengobatan herbal dan doa. Sehingga masyarakat yang sakit semula datang kepada dukun atau pohon-pohon atau batu-batu yang disembah bahkan dengan menyajikan tumbal, kini dapat berobat dengan cara pengobatan yang benar.
  4. Membuka bilik pesantren, karena masyarakat yang tertarik dengan kepribadian dan akhlak Sunan Maulana Malik Ibrahim beserta pengikutnya, membuat mereka banyak yang masuk Islam dan ingin belajar tentang ajaran agama Islam.
  5. Mengedepankan prinsip toleransi, menjunjung tinggi silaturahim dengan berdakwah tanpa memaksa untuk masuk islam atau mengkafir-kafirkan orang lain yang belum mau masuk islam.

Karena jasanya terhadap kemajuan dan kemakmuran masyarakat gresik maka beliau diberi tanah wilayah oleh raja majapahit tepatnya di Kampung Gapura, Gresik. Bahkan beliau diberi gelar sebagai Syahbandar. Beliau berdakwah di Gresik selama 40 tahun. Beliau pada tahun 1419 masehi dan dimakamkan di pemakaman Gapura Wetan Gresik Jawa Timur.

Keteladanan/nilai positif dari seorang Sunan Maulana Malik Ibrahim :

  1. Ulet dan gigih, nampak dari usaha keras beliau yang meninggalkan tempat tinggalnya baik di Samarkand, Persia maupun Champa yang nyaman menuju Jawa sebagai daerah yang penuh tantangan.
  2. Berani, tidak takut berhadapan dengan penguasa setempat, yaitu Raja Majapahit Brawijaya yang terkenal.
  3. Mengedepankan silaturahim dan toleransi, berbaur dengan masyarakat dan menghargai perbedaan keyakinan termasuk tidak pernah memaksa orang untuk masuk Islam.
Julukan Sunan Maulana Malik Ibrahim yaitu:
  1. Sunan Gresik, karena daerah dakwah pertama kali berada di Gresik.
  2. Kakek Bantal, karena ketika mengajar beliau sering menaruh kitab beliau di atas bantal.
  3. Bapak Pesantren, karena beliau adalah orang pertama yang menemukan ide mendirikan pesantren.

Jasa besar sunan maulana malik ibrahim diabadikan sebagai nama sebuah Perguruan Tinggi Islam Negeri bernama UIN (Universitas Islam Negeri) Maulana Malik Ibrahim yang berada di Malang.

Kisah Sunan Giri (Bab III)

 

Kisah Sunan Giri


materi sunan giri
   1 comment
Categories : Kisah Teladan
Tags : 

Lahirnya Sunan Giri

Kelahiran Sunan Giri diawali dari sebuah peristiwa besar di Blambangan saat itu. Dikisahkan pada waktu itu Kerajaan Blambangan sedang mengalami musibah besar berupa wabah penyakit yang menyebar di seluruh penjuru. Atau orang jawa biasa menyebut sebagai “pageblug”. Wabah tersebut setiap hari menimbulkan korban meninggal dan sekarat secara mendadak.

Wabah penyakit ini juga menyerang putri Raja Blambangan Dewi Sekardadu. Akibatnya sang putri menderita sakit parah dan mendekati sekarat. Raja pun panik dan akhirnya membuat sayembara besar yang berisi siapapun yang berhasil menyembuhkan putrinya, maka jika laki-laki akan diambil menantu dan menjadi pewaris tahta Kerajaan Blambangan. Dan jika perempuan maka akan menjadi saudara putri Raja dengan separuh kekayaan Kerajaan menjadi miliknya.

Dengan adanya sayembara itu maka banyak orang berlomba untuk mengobati tuan puteri Dewi Sekardadu. Namun hasilnya semua nihil. Sampai suatu ketika datanglah seorang pertapa yang mengabarkan bahwa ada seorang berilmu tinggi di Samudera Pasai yang bisa mengobati dan mengusir wabah penyakit tersebut dari bumi Blambangan. Orang berilmu tinggi tersebut tidak lain adalah Maulana Ishaq.

Datangnya Maulana Ishaq Ayahanda Sunan Giri

Mendengar informasi tersebut, berangkatlah utusan Raja Blambangan yang dipimpin Patih Kerajaan bernama Patih Bajul Sengara menuju Samudera Pasai. Setelah bertemu Maulana Ishaq, Patih Bajul Sengara menceritakan semua pesan Raja. Dan akhirnya Maulana Ishaq menyanggupi permintaan Raja Blambangan tersebut dengan satu syarat bahwa tujuan utama Maulana Ishaq ke Blambangan adalah membantu mengusir wabah dan meminta ijin untuk mendakwahkan agama Islam di Blambangan.

Berangkatlah Maulana Ishaq beserta rombongan Patih Bajul Sengara ke Blambangan. Dan setibanya di Kerajaan Blambangan Maulana Ishaq memulai pengobatan dan ikhtiarnya mengusir wabah penyakit dengan memohon pertolongan Allah Swt.

Keberhasilan Maulana Ishaq

Dalam waktu singkat usaha Maulana Ishaq diijabahi Allah Swt, dan wabahpun berhasil dilenyapkan dari bumi Kerajaan Blambangan. Betapa gembiranya Raja menak sembuyu, dan sebagai ucapan terima kasih sang Raja mengijinkan Maulana Ishaq mendakwahkan agama Islam di Blambangan dan menikahkan Maulana Ishaq dengan puterinya Dewi Sekardadu.

Singkat cerita, dakwah Maulana Ishaq di Blambangan berhasil. Agama Islam berkembang dengan pesat. Hal ini disebabkan Maulana Ishaq memperkenalkan ajaran agama Islam melalui perilaku akhlak mulia dan keluasan serta ketinggian ilmunya. Sehingga membuat rakyat Blambangan kagu dan sangat menghormati beliau.

Fitnah Terhadap Maulana Ishaq

Begitu besarnya pengaruh Maulana Ishaq di Kerajaan Blambangan membuat Patih Bajul Sengara merasa tidak nyaman dan tersaingi pengaruhnya. Ambisinya untuk menguasai Kerajaan Blambangan pun semakin besar. Akhirnya sang Patih mulai mempengaruhi Raja Blambangan dan rakyat dengan menyebar fitnah.

Dewi Sekardadu yang ketika itu sedang mengandung dikabarkan oleh Patih bajul bahwa anak yang dikandung Sang Dewi akan membawa malapetaka yaitu kembalinya pageblug di Blambangan. Hal tersebut adalah hasil dari pembicaraannya dengan pertapa sakti, yang sebenarnya itu dibuat-buat alias bohong.

Begitu gigihnya sang Patih mempengaruhi Raja menak sembuyu, akhirnya berhasil juga. Sang Raja memerintahkan kepada Dewi Sekardadu, jika anaknya nanti lahir maka harus dibunuh. Dan Maulana Ishaq yang ketika itu sedang berkeliling untuk berdakwah mengalami serangan bertubi-tubi dari pembunuh bayaran Patih Bajul Sengara.

Maulana Ishaq Meninggalkan Blambangan

Melihat situasi Blambangan yang terus menekan dirinya, maka Maulana Ishaq akhirnya bermaksud mengajak sang isteri Dewi Sekardadu untuk ikut ke Samudera Pasai. Namun sang isteri adalah calon penerus Kerajaan Blambangan, mau tidak mau ia harus tinggal di Blambangan.

Akhirnya, pulanglah Maulana Ishaq ke Samudera Pasai. Dan beliau berpesan ketika anaknya lahir nanti, supaya diberi nama Raden Paku.

Bayi Sunan Giri Dibuang Ke Samudera

Beberapa bulan kemudian, saatnya Dewi Sekardadu melahirkan. Sang Dewi merasa sedih jika anak pertamanya harus dibunuh. Ketika anak tersebut telah lahir, ia diam-diam bersama dengan para abdi Kerajaan menuju laut untuk membuang bayi yang dilahirnkannya. Menurutnya, jika dihanyutkan di samudera maka masih ada harapan diketemukan oleh orang agar dirawat.

Dan harapan Sang Puteri pun menjadi kenyataan. Bayi Dewi Sekardadu yang diberi nama raden paku pun ditemukan oleh saudagar kaya yang sedang berlayar di samudera kala itu. Ia bernama Nyai Ageng Pinatih asal dari Gresik yang kebetulan tidak memiliki seorang anak.

Bayi Sunan Giri Ditemukan Nyai Ageng Pinatih

Dengan gembira, Nyai Ageng Pinatih memungut raden paku dan mengasuhnya dengan bahagia. Karena bayi tersebut diketemukan di laut, maka diberi nama Jaka Samudera.

Setelah Jaka Samudera tumbuh remaja, Nyai Ageng Pinatih mengirimnya kepada pesantren sunan ampel di Surabaya untuk belajara agama Islam. Ternyata Nyai Ageng Pinatih adalah santriwati yang pernah menuntut ilmu di pesantren sunan ampel.

Sunan Giri Berguru Kepada Sunan Ampel

Ketika berguru kepada sunan ampel, Jaka Samudera dikenal sebagai murid yang tekun, rajin membaca dan berdiskusi. Dalam waktu yang singkat ia tumbuh menjadi pemuda yang cerdas dan pemberani. Sebagai waliyullah, sunan ampel akhirnya mengetahui bahwa Jaka Samudera adalah sosok keturunan  orang alim. Setelah diusut kepada Nyai Ageng Pinatih dan memohon petunjuk Allah Swt, akhirnya beliau mengetahui bahwa Jaka Samudera adalah putera dari ulama besar di Samudera Pasai yaitu Maulana Ishaq, yang tidak lain adalah paman dari sunan ampel.

Sunan Giri Memiliki Ilmu Laduni

Selanjutnya, sunan ampel meminta kepada Jaka Samudera untuk pergi berguru ke pasai menemui Maulana Ishaq. Ia ditemani oleh putra sunan ampel sendiri yaitu Raden Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang). Dan setibanya di pasai, bertemulah Jaka Samudera dengan sang ayahanda Maulana Ishaq.

Sekitar tiga tahun, Jaka Samudera berguru kepada ayahandanya Maulana Ishaq dan para syaikh di pasai. Dalam waktu yang singkat tersebut, Maulana Ishaq dan para syaikh mulai mengetahui bahwa Jaka Samudera ternyata dikaruniai sebuah ilmu yang langsung diberika oeh Allah Swt, yang biasa disebut dengan “Ilmu laduni”. Sehingga keilmuan yang ada di pasai saat itu semuanya sudah terserap oleh Jaka Samudera dengan baik dan mumpuni. Akhirnya oleh Maulana Ishaq, nama Jaka Samudera yang ketika lahir diberi nama raden paku, kini diberikan nama lagi karena ilmu laduninya yaitu Raden ‘Ainul Yaqin.

Karena keilmuan di Pasai sudah diserap tuntas dan mumpuni, Maulana Ishaq menyuruh Raden ‘Ainul Yaqin untuk pulang ke Gresik dan berdakwah di sana. Maulana Ishaq memberikan bungkusan berisi tanah supaya Raden ‘Ainul Yaqin nanti mendirikan pesantren dan masjid di tempat yang tanahnya cocok dengan tanah pemberian Maulana Ishaq.

Sunan Giri Berdakwah Ke Nusantara

Setelah itu pulanglah Raden ‘Ainul Yaqin ke Gresik dan Raden Makhdum Ibrahim ke Surabaya. Dan sesampainya di Gresik, sambil mencari lokasi yang tanahnya sesuai dengan pemberian Maulana Ishaq, Raden ‘Ainul Yaqin menyempatkan berdakwah berkeliling nusantara.

Sehingga banyak daerah luar Jawa mulai dari Madura, Lombok, Ternate, Tidore, dan Kalimantan, berdiri pesantren-pesantren yang didirikan oleh Raden ‘Ainul Yaqin. Dan di setiap pesantren, Raden ‘Ainul Yaqin menempatkan muridnya untuk melanjutkan dakwahnya dan mengajarkan agamaa Islam di sana. Oleh karena itu, Raden ‘Ainul Yaqin juga mendapat julukan “Pendiri Pesantren Di Nusantara”.

Setelah berkeliling nusantara untuk berdakwah sambil berdagang, maka kembalilah Raden Ainul Yaqin ke Gresik. Dan ditemukanlah tanah yang sesuai dengan tanah pemberian Maulana Ishaq, yaitu tanah di wilayah Giri, Kebomas, Gresik.

Sunan Giri Mendirikan Pesantren

Di giri, kebomas inilah akhirnya Raden ‘Ainul Yaqin dikenal dengan sebutan Sunan Giri. Beliau di desa giri kebomas ini mendirikan pesantren giri, yang akhirnya berkembang pesat menjadi sebuah Kerajaan yang bernama “Giri Kedathon”. Dan ketika memimpin Kerajaan giri ini, oleh Raden Patah dari Kesultanan Islam Demak menganugerahkan gelar sebutan yaitu “Prabu Satmata”.

Sunan Giri Ulama Dunia

Meskipun Sunan Giri sebagai Raja, namun tugas beliau sebagai ulama tetap dijalankan dengan baik. Kecerdasan dan keluasan ilmu beliau, memancar sampai dengan mancanegara. Sehingga orang yang belajar kepada beliau ada yang berasal dari berbagai benua. Mulai dari Eropa, Asia, Gujarat India, dan Timur Tengah. Hal tersebut, menempatkan beliau sebagai ulama dunia.

SKI (BAB IV: Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, dan Sunan Drajat)

 

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas 6 (BAB IV: Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, dan Sunan Drajat)

BAB IV
SUNAN BONANG, SUNAN KALIJAGA, DAN SUNAN DRAJAT


A.  Sunan Bonang
Syekh Maulana Makdum Ibrahim (Raden Makdum Ibrahim) atau lebih dikenal dengan sebutan Sunan Bonang, Lahir pada tahun 1465 Masehi dan Meninggal pada tahun 1525 Masehi. Sunan Bonang merupakan putra dari Sunan Ampel yang diberi perintah untuk melaksanakan dakwah mengajarkan agama Islam di daerah Rembang, Lasem dan daerah Tuban.
Raden Makdum dipercaya Sunan Ampel untuk menjadi wali yang besar suatu saat nanti. Sehingga Raden Makdum dilatih sejak kecil dalam masalah agama Islam oleh Ayahnya. Berkat ilmu yang ditularkan oleh ayahnya, Raden Makdum Ibrahim sudah mulai berdakwah pada usia remaja di negeri Pasai bersama Raden Paku. Selain mereka berdakwah di negeri Pasai, mereka juga berguru kepada beberapa Ulama Tasawuf besar di negeri Pasai.
1.   Kisah Perjuangan Sunan Bonang
Setelah mereka berguru di negeri Pasai, Raden Makdum dan Raden Paku pulang ke tanah Jawa. Setelah sampai di tanah Jawa, mereka berpisah menuju daerahnya masing-masing. Raden Paku kembali ke Gresik dan mendirikan sebuah pesantren di daerah Giri. Sehingga Raden Paku dikenal dengan sebutan Sunan Giri.
Raden Makdum akhirnya melanjutkan perintah ayahnya untuk berdakwah di daerah Rembang, Tuban dan Lasem. Perjuangan Sunan Bonang tidak terlalu sulit karena masyarakat langsung menerima ajaran yang diajarkan oleh Raden Makdum. Strategi yang dipakai Raden Makdum adalah menggunakan media kesenian untuk berdakwah.
Raden Makdum selalu berdakwah walau usianya sudah tua. Sehingga suatu saat berdakwah di Pulau Bawean Sunan Bonang meninggal dunia. Kabar ini langsung disebarluaskan kepada seluruh masyarakat Jawa. Murid-murid asuhan Sunan Bonang berdatangan dan memberikan penghormatan terakhir untuk Sunan Bonang.
Beliau hendak dimakamkan di daerah Bawean atas keinginan murid-murid Sunan Bonang yang berasal dari Bawean. Tapi murida yang berasal dari Madura meminta agar Sunan Bonang dimakamkan didekat makam ayahnya, yaitu Sunan Ampel di Surabaya. Bahkan murid dari Madura tidak mau kalah dalam mengasuh jenazah Sunan Bonang. Jenazah yang sudah dibungkus dari Bawean akhirnya dibungkus lagi dengan kain kafan dari Surabaya.
Namun pada malam hari murid dari Madura dan Surabaya memakai ilmu Sirep untuk membuat ngantuk orang-orang Bawean dan Tuban. Saat mengangkut jenazah Sunan Bonang ke kapal, kain kafan yang satu tertinggal di Bawean. Kemudian kapal berlayar menuju Surabaya. Tapi saat di perairan Tuban, kapal tidak bisa bergerak. Sehingga jenazah Sunan Bonang dimakamkan di Tuban, yaitu sebelah barat Masjid Jami’ Tuban.
Sementara itu, kain kafan yang tertinggal di Bawean juga ada jenazah Sunan Bonang. Orang-orang Bawean pun mengebumikan jenazah Sunan Bonang dengan khidmat. Dengan terjadinya hal seperti itu, jenazah Sunan Bonang dinyatakan ada dua. Inilah bukti kekuasaan Allah atas segalanya. Beliau diberi kelebihan dari Allah dengan memiliki dua jenazah sehing     ga tidak ada permusuhan diantara murid Sunan Bonang.
2.   Cara Berdakwah
a.       Menerapkan Kebijaksanaan dalam Berdakwah
b.      Menggunakan Media Karya Seni untuk Berdakwah
Musik merupakan media yang dilakukan Sunang Bonang untuk menyampaikan teori-teori Islam kepada masyarakat. Alat musik yang digunakan Sunan Bonang berupa gamelan yang diberi nama Bonang. Beliau membunyikan alat musiknya sangat merdu dan menarik simpati setiap orang yang mendengarnya. Sehingga Sunan bonang tinggal mengisi ajaran-ajaran Islam kepada mereka.
c.   Menggunakan Media Karya Sastra untuk Berdakwah
Sunan Bonang juga menciptakan sebuah karya sastra yang disebut Suluk. Sehingga karya sastra tersebut dianggap sebagai karya sastra yang sangat hebat sampai sekarang. Karya sastra tersebut disimpan di Universitas Leiden, Belanda.
B.  Sunan Kalijaga
Raden Said atau dikenal dengan julukan Sunan Kalijaga lahir pada tahun 1450 Masehi. Ayah Raden Said adalah Arya Wilatikta. Ayah Raden adalah salah satu keturunan dari pemberontak Majapahit dan Ronggolawe. Adipati Arya Wilatikta sudah masuk Islam sebelum Raden dilahirkan. Meskipun beragama Islam, Arya masih saja bertindak kejam dan sangat arogan kepada pemerintahan Majapahit yang masih menganut kepercayaan Hindu. Ia juga menerapkan pajak yang tinggi kepada masyarakat. Karena tingkah ayahnya seperti itu, Raden Said selalu melawan kebijakan-kebijakan ayahnya. Perlawanan Raden Said sampai-sampai membuat ayahnya marah. Raden Said membongkar lumbung padi yang digelapkan ayahnya dan membagi-bagikan padi kepada masyarakat.
Ayah Raden kemudian menggelar sidang untuk mengadili Raden. Berbagai macam pertanyaan dilontarkan kepada Raden Said. Raden Said sangat senang sekali karena ditanya mengapa Raden melakukan perbuatan seperti itu. Ini menjadi kesempatan Raden untuk meluruskan kelakuan ayahnya. Raden mengatakan bahwa perlakuan ayah terhadap masyarakat sangat menentang ajaran Islam. Karena ayah menyimpan lumbung padi sangat banyak sementara itu rakyat disini sedang mengalami kelaparan.
Arya tidak menerima alasan anaknya karena menganggap Raden meggurui ayahnya sendiri. Oleh karena itu, Raden kemudian diusir dari istana Kadipaten dan memberi tantangan kepada anaknya. Raden boleh pulang jika dia mampu mengajarkan ajaran-ajaran Islam kepada seluruh rakyat Tuban.
Setelah diusir dari istana, Raden Said ternyata berubah haluan menjadi seorang perampok yang terkenal dan ditakuti di kawasan timur. Walau seorang perampok, Raden masih memilih korban yang tergolong kaya dan tidak mau mengeluarkan zakat dan tidak mau bersedekah kepada sesama.
1.   Kisah Perjuangan Sunan Kalijaga
Saat Raden Said di hutan, dia melihat seorang kakek tua berjalan dengan memakai tongkat. Kakek tersebut merupakan Sunan Bonang. Raden tergiur dengan tongkat yang dibawa Sunan Bonang, karena tongkatnya terlihat seperti tongkat emas. Kemudian Raden Joko merebut tongkat yang dibawa Sunan Bonang dan berkata bahwa tongkat itu akan dijual dan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Tapi Sunan Bonang tidak membenarkan yang dilakukan Raden Joko. Sunan Bonang lalu menasihati Raden Joko untuk tidak mencuri lagi untuk orang miskin. Karena perbuatan itu termasuk amal yang buruk. Lalu, Sunan Bonang menunjukan pohon aren emas dan mengatakan jika Raden Said ingin mendapatkan kekayaan tanpa banyak usaha, maka ambil buah aren emas yang ada di pohon itu.
Setelah mengetahui Sunan Bonang sangat bijaksana, Raden Joko ingin sekali berguru kepada Sunan Bonang. Lalu Raden Joko menyusul Sunan Bonang yang sudah berada di sungai. Raden Joko memohon kepada Sunan Bonang agar dia diterima menjadi muridnya. Kemudian Sunan Bonang menyuruh Raden Joko bersemedi di tepi sungai sambil menjaga tongkat yang ditancapkan Sunan Bonang. Raden Said lalu melaksanakan perintah tersebut. Karena itu dia menjadi tertidur dalam waktu lama. Karena terlalu lama tertidur, tanpa disadari akar dan rumput menutupi dirinya. Tiga tahun kemudian, Sunan Bonang datang dan membangunkan Raden Said. Karena dia menjaga tongkatnya di sungai sangat lama, maka Raden Said diganti namanya menjadi Kalijaga. Kalijaga lalu diberi pakaian baru dan diberi pelajaran agama oleh Sunan Bonang. Kalijaga lalu melanjutkan dakwahnya dan dikenal sebagai Sunan Kalijaga.
Sunan Kalijaga sangat toleran terhadap budaya lokal. Sunan Kalijaga berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka Sunan mempunyai strategi untuk mendekati secara perlahan. Sunan Kalijaga yakin jika Islam sudah dipahami, maka dengan sendirinya kebiasaan lama akan hilang. Tidak mengherankan, ajaran Sunan Kalijaga sangat mudah dipahami dalam mengenalkan Islam. Dia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, dan seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Beberapa lagu suluk ciptaannya yang populer adalah Ilir-ilir dan Gundul-gundul Pacul. Dialah yang menggagas Sekatenan, Grebeg maulud, serta lakon carangan Layang Kalimasada dan Petruk Dadi Ratu.

C.  Sunan Drajat
      Sunan Drajat merupakan putra dari Sunan Ampel yang terkenal sebagai anak yang cerdas. Nama asli Sunan Drajat adalah Raden Qasim atau juga dikenal Raden Syarifudin. Lahir pada tahun 1470 Masehi dan meninggal pada tahun 1522. Raden Qasim merupakan adik dari Sunan Bonang dan putra dari Sunan Ampel. Sejak kecil, Raden Qasim selalu menghabiskan waktu bermainnya di daerah asalnya yaitu Ampeldenta. Saat menginjak dewasa, Raden Qasim ingin seperti kakaknya yang telah dikirim ke Tuban untuk berdakwah. Raden selalu mempelajari semua ajaran-ajaran Islam untuk dikuasai. Setelah menguasai pelajaran Islam, Raden Qasim segera mencari tempat untuk berdakwah. Tempat yang di ambil dan dijadikan pusat kegiatan dakwahnya adalah di desa Drajat, Kabupaten Lamongan. Raden Qasim selain berdakwah juga menjadi pemegang kendali otonom kerajaan Demak kurang lebih selama 36 tahun.
Raden Qasim dikenal sebagai Wali yang berjiwa sosial. Beliau selalu memperhatikan masyarakat yang tidak mampu, mendahulukan kesejahteraan rakyat, memberikan motivasi kepada masyarakat. Setelah mendahulukan kepentingan umum, beliau kemudian memberikan ajaran-ajaran Islam. Karena kerberhasilannya menyebarkan agama Islam dan mampu memakmurkan kehidupan masyarakat, Raden Qasim mendapatkan gelar Sunan Mayang Madu dari Sunan Demak pada tahun 1520 Masehi.
1.   Kisah Perjuangan Sunan Drajat
Pada suatu ketika, ayah dari Raden Qasim menyuruh putranya untuk berdakwah seperti kakaknya. Namun Raden Qasim tidak langsung menerima perintah ayahnya karena Qasim hanya ingin membantu kakaknya. Kemudian ayah mencari cara agar putranya Qasim berani berdakwah sendiri. Ayah menyarankan Qasim untuk berdakwah di Jawa bagian timur. Tapi Qasim menolaknya karena Qasim merasa berat jika ke daerah timur yang masih kental akan ajaran Hindu. Kemudian ayah memberi Qasim hak untuk memilih tempat dimana dia ingin berdakwah selain membantu kakaknya. Setelah berfikir panjang, Qasim memutuskan ingin berdakwah di daerah Surabaya, khususnya di Tuban. Namun sekali lagi ayah menyarankan Qasim untuk berdakwah di sekitar pesisir utara Gresik dan Tuban. Akhirnya Qasim menerima perintah ayahnya untuk berdakwah di tempat yang telah disetujui.
Kemudian Raden Qasim bersama para santri menuju ke Gresik untuk melaksanakan tugasnya. Sebelum sampai di Gresik, Sunan Drajat bersilahturahmi kepada Sunan Giri. Dia memberitahu kepada Sunan Giri bahwa dia diutus ayahnya untuk berdakwah di daerah pesisir utara. Sunan Giri sangat senang mendengar bahwa Raden Qasim diutus untuk berdakwah ke pesisir utara. Kemudia Sunan Giri memberikan beberapa nasehat agar kedatangannya dapat diterima dengan baik oleh masyarakat pesisir utara.
Sunan Drajat kemudian melanjutkan perjalanannya. Setelah beberapa hari akhirnya Sunan Drajat sampai di pesisir pantai dan bertemu dengan nelayan yang sedang melaut. Sunan Drajat menjelaskan berbagai macam jenis ikan yang bisa dimakan dan ikan yang berbahaya jika dimakan. Setelah mendengar penjelasan dari Sunan Drajat, para nelayan akhirnya mengerti dan percaya apa yang dikatakan oleh Sunan Drajat. Disinilah Sunan Drajat mulai percaya diri untuk berdakwah di Gresik yang masih kental dengan agama Hindu.
Setelah melakukan perjalanan jauh, akhirnya Raden Qasim sampai di sebuah desa yang bernama desa Drajat. Raden Qasim kemudian menjadikan pusat dakwahnya di daerah ini. Di desa Drajat banyak kegiatan-kegiatan islami yang membuat masyarakat Hindu penasaran dan ingin tahu apa yang dilakukan Sunan Drajat bersama santri-santrinya. Sehingga dengan kecerdasan Sunan Drajat masyarakat Hindu mempu tertarik dengan metode dakwah Sunan Drajat yang memakai tembang Pangkur sebagai andalannya.
2.   Cara Berdakwah
a.       Menggunakan metode kesenian
Kesenian yang dipakai Raden Qasim adalah tembang Pangkur.
b.   Menggunakan filosofi sendiri
Sunan Drajat dikenal memiliki kecerdasan yang tinggi sehingga mempu membuat makna filosofi sendiri. Filosofi tersebut dikenal ke tujuh sap tangga. Berikut ini adalah bunyi filosofi :
1)      Memangun resep tyasing Sasoma (selalu membuat hati orang lain senang)
2)      Jroning suka kudu éling lan waspada (meski dalam suasana riang, kita harus tetap ingat dan waspada)
3)      Laksmitaning subrata tan nyipta marang pringgabayaning lampah (dalam perjalanan untuk mencapai cita-cita luhur kita tidak peduli dengan segala bentuk rintangan)
4)      Mèpèr Hardaning Pancadriya (kita harus selalu menekan nafsu-nafsu)
5)      Heneng – Hening – Henung (dalam keadaan diam kita akan memperoleh keheningan dan dalam keadaan hening itulah kita akan mencapai cita-cita luhur).
6)      Mulya guna Panca Waktu (suatu kebahagiaan lahir batin hanya bisa kita capai dengan sholat lima waktu)
7)      Mènèhana teken marang wong kang wuta, Mènèhana mangan marang wong kang luwé, Mènèhana busana marang wong kang wuda, Mènèhana ngiyup marang wong kang kodanan (Berilah ilmu agar orang menjadi pandai, Sejahterakanlah kehidupan masyarakat yang miskin, Ajarilah kesusilaan pada orang yang tidak punya malu, serta beri perlindungan orang yang menderita)
c.   Terjun langsung ke masyarakat untuk mengatasi berbagai macam masalah

MATERI

PENGHITUNGAN JAM KURIKULUM MERDEKA

  https://nihayatulamal.sch.id/berita-struktur-kurikulum-merdeka-tingkat-madrasah-ibtidaiyah-mi.html Struktur Kurikulum Merdeka Tingkat Madr...