Solusi Ciswak Untuk Toko (Tempat Usaha) Yang Sepi
Berikut ini adalah beberapa tips, solusi, atau ciswak agar toko semakin laris. Solusi ini berasal dari benda-benda yang ada di sekitar kita. Solusi pertama adalah uang logam. Dari mata uang apapun dan pecahan berapapun, yang dibutuhkan sebanyak 8 koin. Setelah dirangkai, dilem atau dilas, kemudian digantungkan dalam toko menghadap keluar. Dengan cara lain, sebanyak 7 keping uang logam juga bisa digunakan.Koin-koin ini dimasukkan ke dalam sebuah wadah, guci misalnya, dan dicampur dengan pasir laut sebanyak 7 sendok makan. Pasir tersebut harus dari dalam laut, bukan dari pantai. Bila dari pantai jelas tidak murni lagi karena biasanya sudah bercampur dengan pecahan kulit kerang. Angka 7 mempunyai makna pertolongan (bahasa Jawa Pitu=pitulungan atau pertolongan). Angka ini juga menunjukkan berbagai hal di dunia yang berjumlah 7, seperti 7 samudera, 7 keajaiban dunia, 7 hari, dan lain-lain.
Solusi selanjutnya adalah besi magnit, apapun bentuknya. Caranya, cukup dengan memiliki dua buah besi yang oleh orang Jawa disebut wesi sembrani ini. Besi yang mampu menarik benda-benda yang mengandung besi ini, juga mempunyai khasiat menarik rejeki. Padi juga bisa digunakan. Sebagai makanan pokok, makna yang dikandungnya sangat besar, membawa kemakmuran dan rejeki. Bagi kaum pedagang, tentu membuat laris dagangan. Dari jenis apapun, sebanyak 27 atau 36 tangkai padi yang sudah menguning, diikat menjadi satu. Angka 27 atau 36 diambil karena unsur-unsur angkanya bila dijumlahkan menghasilkan jumlah 9, angka yang tertinggi. Padi yang sudah terikat tersebut kemudian digantung di tempat yang aman di dalam rumah. Aman dari jangkauan tikus misalnya. Sampai kapanpun,khasiat yang dikeluarkannya akan tetap ada. Jadi, meski sudah rontok sekalipun, tidak perlu diganti dengan yang baru.
Selain benda-benda di atas, beberapa ritual juga bisa dilakukan untuk melariskan dagangan. Ketika membuka toko, si pemilik membuang gula pasir sejumput di depan pintu toko. Cara yang sama dilakukan ketika menutup toko. Ritual yang bisa dilakukan setiap hari ini akan membawa kemajuan dan larisnya usaha. Ritual hampir sama juga bisa memakai media gula batu. Gula batu yang sudah dikunyah beberapa saat, disemburkan di depan toko. Ritual ini bisa dilakukan sewaktu-waktu. Karena semua tempat pasti ada danyang atau "penunggu"nya, termasuk juga toko, sebaiknya dilakukan selamatan setahun sekali. Saat baik untuk memanjatkan doa-doa selamatan ini pada bulan Rajab atau Safar (penanggalan Jawa), sekitar jam 10 pagi, pada saat selamatan toko harus tetap buka.
Masih ada solusi atau ritual lain yang bisa dilakukan, terutama bila toko terasa sepi pembeli. Saat dhuhur (sekitar jam 12 siang), 2 sendok teh garam grosok (garam kristal asli tanpa yodium) disebar di depan toko. Atau, segera lepaskan sekitar 1 kilogram ikan belut hidup ke sungai. Bisa juga melepas 8 ekor ikan lele. Jumlah 8 ekor sesuai jumlah arah mata angin, pelepasan belut atau lele bebas jam dan harinya. Sebuah solusi sederhana juga bisa dilakukan oleh para pemilik toko untuk menolak black magic atau guna-guna. Penolak bala yang mudah dilakukan ini berasal dari 7 butir merica jantan. Caranya, merica yang berciri bulat, hitam, dan bersungut ini, dibuang di depan tempat berjualan.
Dengan ijin Tuhan, tips ciswak-ciswak di atas, membuat toko laris didatangi pembeli. "Namun jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Tuhan dan selalu berbuat baik".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar