Selasa, 05 November 2024

SILSILAH KELUARGA RAJA DEMAK BINTORO

 SILSILAH KELUARGA RAJA DEMAK BINTORO

Raden Patah, Adipati Demak Bintoro bertahta di Kraton Glagah Wangi dengan gelar :
" Syah Alam Akbar Senopati Jimbun Sirrolah Kalifatul Rasul Ammirilmukminin Tajudin Ngabdulhamidhah "
Beliau juga disebut sebagai Sultan Ngadil Surya I.
Bertahta tahun Jimawal Sinangkalan Mantri Tunggal Catur Aji ( th 1413 ) beliau jumeneng Nata 27 Tahun.
A. RADEN PATAH RAJA DEMAK I
Raden Djoko Probo atau Raden Patah adalah Putra dari Raja Majapahit Brawijaya V, Beliau menikah dengan Ratu Panggung putri Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manilo
Menurunkan :
1. Raden Suryo atau Pangeran Sabrang Lor atau Adipati Unus ( Raja Demak II )
2. Raden Songko atau Pangeran Adipati Anom atau Pangeran Sekar Sedo Lepen
3. Raden Trenggono
4. Raden Ayu Kirana atau Ratu Mas Purnamasidi menikah dengan Panembahan Banten
5. Raden Ayu Wulan atau Ratu Mas Nyowo menikah dengan Panembahan Cirebon
6. Raden Tangkowo atau Pangeran Kundurawan menjadi Tumenggung di Sumenep
7. Raden Jaladara , meninggal muda
8. Raden Tedjo , Pangeran Pamekasan Madura
9. Raden Alit atau Pangeran Sekar atau Pangeran Ragil ( leluhur Ki Ageng Karang Lo )
B. RADEN SONGKO, PANGERAN SEKAR SEDO LEPEN
Raden Songko bergelar Pangeran Adipati Anom atau Pangeran Sekar Sedo Lepen atau Pangeran Sekar yang wafat di sungai.
Menurunkan :
1. Pangeran Haryo Jipang atau Haryo Panangsang menikah dengan Putri Sunan Kudus
2. Ratu Timoer menikah dengan Panembahan Timur Bupati Madiun I
3. Pangeran Haryo Mataram
C. SULTAN TRENGGONO RAJA DEMAK III
Sultan Trenggono adalah Raja Demak ke tiga, Beliau adalah putra Raden Patah raja Demak I dari istri nya yang bernama Asyikah atau Ratu Panggung .Ratu Asyikah adalah Putri Sunan Ampel.
Wafat pada tahun 1546
Memerintah Kraton Demak pada tahun Alip sinangkalan Banyu Suci Dadi Nabi ( th 1417)
Sultan Trenggono mempunyai dua istri yaitu Kanjeng Ratu Pembayun ( Putri Sunan Kalijaga ) dan Putri Nyai Ageng Maloko.
Dari Putri Nyai Ageng Maloko menurunkan :
1. Ratu Pembayun
2. Sunan Prawoto
3. Ratu Mas Pemancingan menikah dengan Panembahan Jogorogo ing Pemancingan
4. Retno Kencana ( Ratu Kalinyamat ) menikah dengan Pangeran Hadiri ( Penguasa Jepara )
5. Ratu Mas Ayu menikah dengan Pangeran Orang Ayu putra Pangeran Wonokromo
6. Ratu Mas Kumambang
Dari Kanjeng Ratu Pembayun ( Putri Sunan Kalijaga ) menurunkan :
7. Pangeran Timur , Panembahan Madiun , Bupati I Kadipaten Madiun
8. Ratu Mas Cempaka , menjadi Permaisuri Sultan Hadiwijaya Pajang bergelar Ratu Mas Pajang.
9. Pangeran Tg Mangkurat ( dari Garwa Pangrembe )
Sumber data : Soejarah Jawa oleh Pujangga Hartati



Senin, 04 November 2024

JAKA TINGKIR

 JAKA TINGKIR 


Jaka Tingkir atau ditulis Joko Tingkir adalah pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Pajang yang berkuasa antara 1568-1582.


Ia memerintah dengan gelar Sultan Hadiwijaya dan berhasil mengantarkan kerajaannya menuju puncak kejayaan. Setelah berkuasa selama kurang lebih 15 tahun dan menjadi salah satu raja yang berpengaruh di Jawa, perjalanannya harus terhenti pada 1582. Kala itu, meletus perang antara Pajang dan Mataram. Sepulang dari pertempuran, Sultan Hadiwijaya jatuh sakit dan meninggal dunia. 


Asal-usul Jaka Tingkir 


Jaka Tingkir lahir dengan nama asli Mas Karebet. Ia adalah cucu dari Andayaningrat, penguasa kerajaan kuno di Boyolali. Andayaningrat, yang juga memakai nama Jaka Sanagara atau Jaka Bodo, konon masih memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga raja Majapahit.  


Ketika Mas Karebet masih di dalam kandungan, ayahnya yang bernama Kebo Kenanga atau Ki Angeng Pengging, menggelar pertunjukan wayang di mana dalangnya adalah Ki Ageng Tingkir. Sepuluh tahun kemudian, Ki Ageng Pengging dibunuh oleh Sunan Kudus setelah dituduh memberontak terhadap Kerajaan Demak. 


Setelah Nyi Ageng Pengging meninggal karena sakit, Mas Karebet akhirnya diangkat anak oleh Nyi Ageng Tingkir, janda Ki Ageng Tingkir. Sejak saat itu, Mas Karebet lebih dikenal dengan nama Jaka Tingkir, yang kemudian tumbuh sebagai pemuda tangguh. Guru Jaka Tingkir adalah Sunan Kalijaga dan selanjutnya Ki Ageng Sela


Mengabdi pada Kerajaan Demak Terlepas dari masa lalu orang tuanya, Jaka Tingkir mengabdi pada Kerajaan Demak. Dari situlah, Jaka Tingkir akhirnya diangkat menjadi kepala prajurit Kerajaan Demak oleh Sultan Trenggono. 


Atas jasa-jasanya selama mengabdi, Jaka Tingkir diangkat sebagai Adipati Pajang dengan gelar Adipati Adiwijaya dan dinikahkan dengan Ratu Mas Cempaka, putri Sultan Trenggono. Sepeninggal Sultan Trenggono, Kerajaan Demak mengalami pergolakan akibat perebutan kekuasaa


Kekacauan dapat diakhiri setelah Jaka Tingkir berhasil menyingkirkan Arya Penangsang, keponakan Sultan Trenggono yang membunuh Sunan Prawoto, penerus takhta Kerajaan Demak. Jaka Tingkir secara otomatis menjadi pewaris takhta Kerajaan Demak dan memindahkan ibu kotanya ke Pajang, yang terletak di perbatasan Kota Surakarta dan Kartasura.


Masa pemerintahan Sultan Hadiwijaya di Pajang


Jaka Tingkir atau Adipati Adiwijaya dinobatkan sebagai pendiri dan raja pertama Kerajaan Pajang pada 1568 dengan gelar Sultan Hadiwijaya. Sultan Hadiwijaya pula yang berhasil mengantarkan Pajang ke puncak kejayaan. 


Karena letaknya di pedalaman, Pajang bersifat agraris dan mengandalkan pertanian sebagai tulang punggung perekonomian. Di bawah pemerintahan Sultan Hadiwijaya, wilayah kekuasaan Kerajaan Pajang mencapai Madiun, Blora, dan Kediri.


Pada 1582 M, meletus perang antara Kerajaan Pajang dan Kerajaan Mataram Islam. Sepulang dari pertempuran, Sultan Hadiwijaya jatuh sakit dan meninggal dunia. Ia dimakamkan di Desa Butuh, kampung halaman ibunya. 


Sepeninggal Sultan Hadiwijaya, Pajang mulai mengalami kemunduran karena terjadi perebutan takhta. Putranya, Pangeran Benawa, dan menantunya yang bernama Arya Pangiri saling bersaing untuk menjadi raja.   


Referensi: Agustina, Iriyanti. (2018). Kebudayaan dan Kerajaan Islam di Indonesia. Pontianak: Derwati Press. Al Adhim, Alik. (2012). Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa. Surabaya: JP Books.


SC : Tulisan Kompas[dot]co.id

MATERI

SILSILAH KELUARGA RAJA DEMAK BINTORO

  SILSILAH KELUARGA RAJA DEMAK BINTORO Raden Patah, Adipati Demak Bintoro bertahta di Kraton Glagah Wangi dengan gelar : " Syah Alam A...