Kamis, 01 April 2021

AHLUSSUNNAH WALJAMAAH

 Ahlussunnah wal Jama'ah adalah ajaran mayoritas ulama yang dianut oleh mayoritas umat Islam di dunia.


Jika anda bertanya kepada mayoritas ulama di dunia tentang faham ahlussunnah wal jama'ah, mereka akan sepakat menjawab bahwa ahlussunnah wal jama'ah adalah faham yang sesuai dengan ajaran Rasulullah dan para sahabatnya. Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa ahlussunnah wal jama'ah adalah ajaran Rasulullah itu sendiri. 


Mayoritas ulama di dunia juga sepakat bahwa Salafi, Wahabi, Hizbut Tahrir, Syi'ah, Islam Liberal, neo-Khawarij, neo Mu'tazilah adalah faham yang berbahaya.


Maka jika ingin mengikuti ajaran yang murni dari Rasulullah, ikutlah Ahlussunnah wal Jama'ah.


Ahlussunnah wal Jama'ah memiliki beberapa ciri:

1. Di bidang akidah mengikuti Abu Hasan al-Asy'ari dan Abu Mansur al-Maturidi. Aqidah ini menempatkan wahyu/nash sebagai dasar hukum tertinggi akan tetapi juga memberi porsi pada akal untuk melakukan penalaran dan penafsiran secara terbatas. Bukan seperti aqidah kelompok lain yang tekstual dan menafikan akal dalam memahami teks agama, atau kelompok yang menuhankan akal sehingga mereka berani mengabaikan Al-Quran dan Hadits jika itu bertentangan dengan pemahaman logikanya.

2. Di bidang fiqh mengikuti salah satu dari 4 madzhab. Madzhab adalah bukti adanya transfer ilmu yang berkesinambungan dan metodologis dari zaman sahabat hingga kepada para ulama. Maka mereka yang menyatakan dirinya tidak bermadzhab, tidak termasuk Ahlussunnah wal Jama'ah.

3. Di bidang tasawwuf mengikuti Imam Ghazali dan Imam Junaid al-Baghdadi. Tasawwuf Imam Ghozali memberikan batasan-batasan terkait dengan penggunaan ilmu logika (manthiq) dan filsafat, tidak menolaknya mentah-mentah tidak pula menuhankannya sebagaimana yang dilakukan oleh kelompok lain. Penjelasan Imam Ghozali berkaitan dengan penggunaan logika dan filsafat ini tertuang dalam kitabnya al-Munqidz min ad-Dlolal dan Tahafut al-Falasifah.

4. Berpedoman pada prinsip Tawassuth (moderat), Tawazun (harmoni), Tasamuh (toleran), Tathowwur (dinamis), Islah (reformatif) dan I'tidal (obyektif).


Faham Ahlussunnah wal Jama'ah semacam inilah yang dikawal secara terus menerus oleh Nahdlatul Ulama di Indonesia. 


Yang menarik di dalam Nahdlatul Ulama adalah ia tidak hanya berisikan faham keagamaan tapi juga faham kebangsaan. Meski ajaran ahlussunnah wal jama'ah memiliki pandangan kenegaraan dan kebangsaan yang moderat dan mendahulukan stabilitas sebuah negara, tapi tidak semua ulama ahlussunnah wal jama'ah pasti memiliki faham kebangsaan. Buktinya masih banyak ulama ahlussunnah wal jama'ah yang terseret dalam pusaran konflik kepentingan dan sektarian yang menghancurkan negaranya sendiri, mudah di adu domba sehingga terjadi perang saudara sebagaimana yang terjadi di Timur Tengah. Di Timur Tengah bukan tidak ada ulama ahlussunnah wal jama'ah, disana banyak. Tapi yang kurang kuat disana adalah komitmen kebangsaannya.


Mari kita perhatikan faham kebangsaan yang diajarkan para pendiri dan ulama NU dari masa ke masa. Di NU, ada dua hal yang selalu menjadi pertimbangan dan keduanya tidak boleh dipisahkan: kemaslahatan agama dan kemaslahatan negara. Keduanya tidak boleh dipisahkan. Maka dalam mengambil setiap keputusan dan sikap, kedua hal ini selalu menjadi pertimbangan utama. 


Sekalipun banyak sekali perbedaan dan beberapa kali ada usaha pemberontakan yang ingin merongrong persatuan dan kesatuan, salah satu yang menjadi sebab Indonesia masih stabil dan aman adalah karena NU menjadi mayoritas di Indonesia.


NU bukan merasa paling benar, tapi NU mengawal faham yang telah disepakati sebagai faham yang paling benar oleh mayoritas ulama dunia dari masa ke masa dan diikuti oleh mayoritas umat Islam di dunia.


NU bukan merasa paling berjasa, tapi NU adalah organisasi sosial keagamaan yang memiliki komitmen kebangsaan yang jelas dan akan setia menjaga Indonesia dari segala bentuk usaha kelompok-kelompok (kanan atau kiri) yang ingin mengacaukan/mengaburkan faham keagamaan dan faham kebangsaan yang benar.


Semoga Allah meridloi usaha para penjaga NKRI dan membalas jasa mereka dengan sebaik-baiknya balasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI

SILSILAH KELUARGA RAJA DEMAK BINTORO

  SILSILAH KELUARGA RAJA DEMAK BINTORO Raden Patah, Adipati Demak Bintoro bertahta di Kraton Glagah Wangi dengan gelar : " Syah Alam A...