Sabtu, 30 Mei 2020

10 CARA SEDERHANA CEGAH COVID-19

10 Upaya Sederhana Mencegah Penularan Corona Covid-19

Oleh Liputan6.com pada 02 Apr 2020, 12:31 WIB
mencuci tangan
Liputan6.com, Jakarta - Virus Corona Covid-19 mengancam berbagai negara di belahan dunia, salah satunya Indonesia. Masyarakat diminta untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan untuk mencegah penularan virus ini.
Peningkatan kasus virus corona bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga berbagai belahan dunia. Saat ini, ada tiga negara di luar China yang terdampak paling parah wabah ini, yaitu Amerika Serikat, Italia, dan Spanyol.
Hingga kini, belum ditemukan vaksin yang dapat mengatasinya. Saat para peneliti melakukan rangkaian uji tes vaksin yang dapat digunakan sebagai penawar virus, maka kita harus waspada dan menerapkan gaya hidup sehat agar terhindar dari virus corona.
Pembatasan aktivitas di luar rumah dan menghindari kerumunan adalah hal yang harus dilakukan. Bahkan pemerintah Indonesia juga menegaskan untuk lakukan social distancing disertai proses belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Hal ini sangat penting dilakukan agar tidak semakin banyak orang yang terpapar virus Corona.
Selain itu, ada sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terinfeksi virus Corona. Penasaran apa saja? Simak selengkapnya berikut ini.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
2 dari 12 halaman

1. Rajin Mencuci Tangan

Walau terdengar umum, namun mencuci tangan adalah pangkal kebersihan dan kesehatan. Tangan adalah sumber kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan beragam penyakit. Cuci tangan minimal 20 detik dengan menggunakan sabun, dan air mengalir.
Langkah ini efektif membunuh kuman dan bakteri, termasuk virus corona. Cuci tangan menjadi salah satu cara mencegah penyebaran virus corona yang sangat diremondasikan, termasuk oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). 
3 dari 12 halaman

2. Kenakan Masker

Meskipun virus corona tidak menular lewat udara, upayakan untuk menggunakan masker agar tetap terlindungi dari virus. Jika kondisi Anda sehat, maka masker kain sudah cukup aman untuk dipakai.
Tapi jika kamu dalam kondisi kesehatan yang kurang baik, maka upayakan untuk menggunakan masker medis yang memiliki ketebalan 3 lapis, alias 3 ply.
4 dari 12 halaman

3. Hindari Bersentuhan

Berpelukan, dan berjabat tangan, adalah hal yang harus dihindari. Dengan menghindari kontak kulit maka tak ada kemungkinan perpindahan virus dan kuman yang terjadi. 
5 dari 12 halaman

4. Jangan Sentuh Area Wajah

Menyentuh Wajah
Alasan mengapa harus berhenti menyentuh wajah
Virus corona bisa menyerang tubuh lewat area segitiga wajah seperti mulut, mata, dan hidung. Jadi, hindari untuk menyentuhnya agar tidak ada kemungkinan masuknya virus corona ke tubuh.
6 dari 12 halaman

5. Etika Bersin dan Batuk

batuk
ilustrasi batuk (sumber: iStock)
Virus corona bisa menular lewat droplet. Jadi saat bersin dan batuk, tutup dengan tisu atau lipatan tangan agar virus tidak menyebar ke orang lain. Jangan lupa untuk segera mencuci tangan setelahnya.
7 dari 12 halaman

6. Hindari Berbagi Barang Pribadi

Bukan pelit, tapi ini demi kesehatan bersama. Perlu diingat jika virus corona dapat bertahan pada permukan hingga tiga hari. Oleh sebab itu, usahakan untuk menggunakan barang pribadi dan tidak memakainya secara bergantian.
8 dari 12 halaman

7. Bersihkan Perabot Rumah

Selain menjaga kebersihan tubuh, Anda juga harus menjaga kebersihan rumah. Jangan lupa untuk gunakan cairan desinfektan untuk membersihkannya secara teratur sehingga tak ada kuman dan virus penyebab penyakit yang bersarang di rumah. 
9 dari 12 halaman

8. Physical Distancing

Hindari kerumunan dan jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain. Langkah ini bisa diterapkan saat berada di tempat umum atau luar ruangan sehingga kamu bsa mencegah terpapar virus corona.
10 dari 12 halaman

9. Selalu Mencuci Bahan Makanan

Jangan lupa untuk mencuci bahan makanan sebelum disantap atau disimpan di dalam lemari pendingin. Buah-buahan dan sayuran bisa dibersihkan dengan larutan hidrogen peroksida atau cuka putih yang sangat aman digunakan untuk makanan.
11 dari 12 halaman

10. Tingkatkan Imunitas Tubuh

Hindari stres, makan makanan bergizi yang kaya vitamin dan mineral serta lakukan olahraga ringan agar badan tetap fit selama WFH di rumah. Saat imunitas tubuh baik, maka akan memperkecil kemungkinan Anda untuk terkena virus corona yang membahayakan kesehatan.
Dengan 10 langkah di atas, maka Anda bisa menjaga tubuh agar terhindar dari virus corona yang kian mewabah. 
Sumber: dari berbagai sumber
Disadur dari: Fimela.com (Penulis Nabila Mecadinisa, published: 31/3/2020)

Rabu, 13 Mei 2020

Sang Maestro Didi Kempot

Kata teman sekolah, ”Wah, dia itu kendel (pemberani, Red). Waktu masih SMP dia pernah mengajak berantem anak-anak SMA.”
Semua cerita itu terjadi di Ngawi, tempat Dionisius Prasetyo alias Didi Kempot dibesarkan. Didi yang lahir di Solo diboyong ke kabupaten di ujung barat Jawa Timur tersebut setelah pernikahan ibundanya, Umiyati, dengan Ranto Edi Gudel, yang sudah membuahkan tiga buah hati, tak bisa bertahan. Saat sang adik dibawa ke Ngawi, dua kakaknya, Joko Lelur Sentot Suwarso dan Mamiek Prakoso, ikut sang bapak di Solo.
”Dia dibawa ke Ngawi saat masih bayi,” terang Lilik Subagyo, kakak tertua Didi, putra Umiyati dari pernikahan sebelum dengan Ranto Edi Gudel, kepada Jawa Pos Radar Madiun.
Didi pun tumbuh jadi bocah Dusun Sidowayah, Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi, kampung halaman sang ibu. Kampung yang berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Ngawi ke barat
Di kampung itu pula karakter Didi yang pemberani, pantang menyerah, serta perhatian kepada saudara dan sesama terbentuk. Karakter yang tetap tak luntur kala namanya kelak melejit sebagai maestro campursari/pop Jawa.
Masa sekolah dasar dia lalui di SDN 1 Jenggrik. Setelah lulus, kata Lilik, dia sempat meneruskan sekolah di SMP Kosgoro, Ngawi. Namun, tak sempat lulus.
Selama menjalani masa sekolah di Ngawi, Lilik menyebut adiknya itu dulu sering ke Solo. Meski beda provinsi, jarak Ngawi-Solo tidak terlalu jauh karena Ngawi berbatasan langsung dengan Jawa Tengah.
Biasanya, Didi Kempot ke Solo untuk meminta biaya kebutuhan ke bapaknya yang merupakan seniman tradisional itu. Jika urusannya sudah selesai, biasanya Didi Kempot tetap pulang ke rumah ibunya di Ngawi. ”Saya malah belum tahu kalau Didi itu pernah sekolah di Solo. Kalau saya, Sentot, dan Mamiek memang pernah (sekolah di Solo),” ungkap Lilik.
Eko Guntur Martinus, adik Didi, anak Ranto Edi Gudel dari pernikahan lain, kepada Jawa Pos Radar Solo menceritakan bahwa kakaknya sempat bersekolah SMP di Solo. Tapi, juga terhenti karena perkara biaya. Dan, akhirnya dititipkan ke seorang pakde di Samarinda, Kalimantan Timur.
Setelah berpisah dengan Ranto Edi Gudel, Umiyati menikah lagi. Dia kembali dikaruniai tiga anak: Noviana Ida Hayati, Agustina Prihatini, dan Dina Yuli Setyowati.
Dina Yuli Setyowati mengaku lebih banyak mendengar cerita tentang sang kakak dari almarhumah ibunya. Sebab, jarak usianya dengan Didi terpaut jauh: 12 tahun. Saat dia beranjak besar, sang kakak yang biasa memanggilnya Yuleng itu sudah tak lagi tinggal di Ngawi.
Bahkan, Yuli baru tahu memiliki saudara laki-laki Didi Kempot itu ketika sudah kelas II SD atau sekitar tahun 1985. ”Pertama ketemu dengan Mas Didi dan Mas Mamiek itu di rumah kontrakan ibu. Bukan di rumah ini (keprabon/peninggalan orang tua, Red),” kenang Yuli yang kini menempati rumah peninggalan sang ibu tersebut.
Waktu itu Mamiek sudah menjadi pelawak terkenal anggota grup legendaris Srimulat. Tapi, Didi Kempot masih belum jadi ”orang”. Setahu Yuli, aktivitas kakaknya kala itu masih lebih banyak mengamen.
Sebelum menikah dengan Saputri pada 1994, Didi seingat Yuli juga jarang pulang ke Ngawi. ”Mas Didi lebih sering pulang ke Solo, dan sesekali ke Ngawi untuk membesuk ibu,’’ ungkap dia kepada Jawa Pos Radar Madiun.
Kendati tak terlalu sering bertemu langsung, Yuli mengenang Didi sebagai kakak yang sangat menyayangi adik-adiknya. Didi juga disebutnya sebagai sosok yang sangat bersahaja kepada siapa saja, pekerja keras, dan tidak mau bergantung kepada orang lain.
”Sempat beberapa kali Mas Mamiek yang sudah sukses duluan ingin membantu, tapi Mas Didi selalu menolak karena ingin berjuang dengan usahanya sendiri,” kenangnya.
Anang Leybon, teman sekolah Didi, menyaksikan sendiri kegigihan sang kawan yang dulunya suka gelut itu di jalanan Jakarta. Waktu itu, 1989, Anang yang bekerja sebagai kernet Kopaja bertemu Didi yang tengah mengamen. Mereka baru bertemu lagi setelah itu pada 2000 di Ngawi
”Banyak kenangan saya dengan Kempot, tapi saya tidak tega untuk menceritakannya,” ujar Leybon yang mengenal Didi semasa di SMP itu.
Musik memang sudah sejak awal jadi pilihan hidup pria kelahiran 31 Desember 1966 tersebut. Kebetulan, Didi dianugerahi suara yang merdu.
Lilik Subagyo, kakak Didi Kempot. (LATFUL HABIBI/JAWA POS RADAR NGAWI)
Menurut Lilik, beberapa kali adiknya yang semasa kecil bandel itu memenangi lomba menyanyi, baik di Ngawi maupun semasa tinggal di Samarinda. ”Jadi, karismanya itu sudah kelihatan. Dia hobi bernyanyi, suaranya bagus, suka main musik,” papar Lilik.
Bukti keseriusannya bermusik itu, lanjut Lilik, sekembali ke Solo dari Samarinda, Didi rela menjual sepeda untuk membeli gitar. ”Akhirnya tidak mau sekolah, malah pilih ngamen,” kenangnya.
Tapi, berkat keputusan itu, semua tahu, sesudahnya adalah sejarah. Lewat perjuangan berliku, Didi menggapai langit popularitas dengan sederet lagu yang sukses menembus berbagai demarkasi: tua-muda, kaya-miskin, kampung-kota.
Sampai akhirnya The Godfather of Broken Heart itu harus mengakhiri perjalanannya. Kembali ke kota tempat dia memulai semuanya: Ngawi.
Saksikan video menarik berikut ini:


Editor : Ilham Safutra
Reporter : */c10/ttg

MATERI

PENGHITUNGAN JAM KURIKULUM MERDEKA

  https://nihayatulamal.sch.id/berita-struktur-kurikulum-merdeka-tingkat-madrasah-ibtidaiyah-mi.html Struktur Kurikulum Merdeka Tingkat Madr...