Senin, 13 Mei 2024

PERANGAN LAYANG (KINTAKA)

Perangane Layang ( Bagian Surat)



Perangane layang yaiku:
  1. Titi mangsa yaiku panggonan, tanggal, sasi, lan taun panulisan layang (waktu pembuatan surat)
  2. Satata basa yaiku alamat kang dikirimi layang ( alamat yang dituju )
  3. Adangiyah / adawiyah yaiku tembung pamuji rahayu, saemper uluk salam (hampir mirip dengan salam) upamane: Asslamualaikum wr.wb. ; Sembah winantu suka basuki; Winantu ing bagya mulya; Sembah sungkem; lsp
  4. Pambuka yaiku nelakake kabar kaselametan kang ngirim layang lan pangarep-arep supaya kang dikirimi layang uga selamet (memberikan kabar keselamatan dari yang mengirim surat dan berharap yang dikirimi surat juga selamat)
  5. Surasa basa yaiku isine layang, kekarepane layang (intisari pembuatan surat / tujuan mengirim surat)
  6. Wasana basa yaiku pungkasaning layang (penutup surat)
  7. Peprenahan yaiku mujudake sesambungan antarane kang ngirim layang lan kang dikirimi layang utawa asale layang (asal pembuat surat) umpamane: ingkang putra; saka bapakmu; ingkang rayi; eyangmu; lsp
  8. Tapak asma yaiku tandha tangane wong kang ngirim layang (tanda tangan pembuat surat)
  9. Asma terang yaiku jenenge wong kang ngirim layang (nama pengirim surat)

Sabtu, 11 Mei 2024

KISAH DI BALIK RONCE MELATI PADA KERIS PENGANTIN PRIA

 KISAH DI BALIK RONCE MELATI PADA KERIS PENGANTIN PRIA 



Sejarah tradisi mengalungkan ronce bunga melati di keris pada mempelai pria bermula sejak masa Ki Juru Mertani, penasehat Sutawijaya alias Panembahan Senopati, pendiri kesultanan Mataram. Ki Juru Mertani memulai tradisi tersebut saat putranya menikah. Ia terinspirasi Arya Penangsang, Adipati Jipang Panolan, yang tewas saat bertempur dengan Sutawijaya.


Ki Juru Mertani terkesan dengan kegagahan dan keperkasaan Arya Penangsang saat perang tanding melawan Sutawijaya. Dikisahkan, saat adu kanuragan, tombak Kyai Pleret yang dipakai Sutawijaya mengenai lambung Arya Penangsang, hingga ususnya terburai. Meski demikian Arya Penangsang tetap bertempur. Ia menyangkutkan buraian ususnya pada wrangka keris Setan Kober yang terselip di pinggangnya.


Sutawijaya sempat terdesak dan tibalah kesempatan itu digunakan oleh Arya Penangsang untuk segera menuntaskan peperangan. Ia mencabut keris dari warangkanya. Namun nahas, tanpa sadar mata keris Setan Kober langsung memotong ususnya dan Ia tewas seketika.


Melihat itu, Ki Juru Mertani menginginkan putranya seperti Arya Penangsang. Ia menyimbolkan harapan tersebut dengan mengenakan keris pada anaknya berhias ronce bunga melati, yang digambarkan seperti usus Arya Penangsang saat bertempur dengan Sutawijaya. Dengan begitu maka pengantin pria akan tampak lebih gagah, dan tradisi tersebut tetap digunakan hingga saat ini.

MATERI

SILSILAH KELUARGA RAJA DEMAK BINTORO

  SILSILAH KELUARGA RAJA DEMAK BINTORO Raden Patah, Adipati Demak Bintoro bertahta di Kraton Glagah Wangi dengan gelar : " Syah Alam A...